
foto : pexels
Adanya berbagai perlengkapan bayi membuat orang tua ingin memberikan barang yang terbaik untuk bayinya. Beberapa orang tua menganggap bahwa baby walker perlu digunakan untuk anaknya agar lebih cepat berjalan.
Menggunakan baby walker dianggap dapat membantu anak belajar berjalan lebih cepat. Namun, bagaimana keamanan baby walker? Lalu, benarkah baby walker membuat anak lebih cepat belajar berjalan? Jika kamu penasaran, yuk baca penjelasan berikut ini sampai tuntas!
1. Baby walker
Baby walker memiliki kerangka keras dengan roda di bawahnya. Bayi diletakkan di tengah yang ditopang dengan sling dan meja di bagian depan. Ketika bayi bergerak maju, maka baby walker akan bergerak dengan bantuan roda yang berjalan.
Beberapa orang tua mungkin memberikan anak mereka baby walker. Dengan adanya baby walker, diharapkan anak menjadi lebih cepat belajar berjalan karena anak dapat berjalan ke sana kemari.
2. Apakah baby walker membuat bayi lebih cepat berjalan?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa penggunaan baby walker dapat membuat bayi lebih cepat berjalan adalah tidak benar. Baby walker tidak membantu bayi lebih cepat berjalan dibanding bayi yang tidak menggunakan baby walker. Justru sebaliknya, baby walker mengurangi keinginan bayi untuk berjalan secara mandiri, karena bayi dapat berjalan dengan ditopang oleh baby walker tersebut.
Diterangkan pada laman Harvard Health Publishing, belajar berjalan sangat kompleks, tidak hanya belajar menggunakan kedua kaki saja. Belajar berjalan membutuhkan keterampilan seperti belajar berdiri, menyeimbangkan tubuh, dan melangkahkan kaki tanpa bantuan seperti penopang. Sedangkan saat anak menggunakan baby walker, mereka tidak mempelajari hal tersebut.
3. Mengapa baby walker menghambat proses berjalan bayi?
Diterangkan oleh IDAI, baby walker menguatkan otot yang salah. Baby walker hanya menguatkan kedua tungkai bawah saja. Namun, tungkai atas atau paha dan pinggul tidak dilatih saat berjalan menggunakan baby walker.
Padahal, tungkai atas dan pinggul juga perlu dilatih saat anak belajar berjalan. Bayi yang menggunakan baby walker cenderung berdiri dengan ujung jari kaki mereka.
Selain itu, peggunaan baby walker juga membuat bayi tidak dapat melihat bagaimana kakinya melangkah karena tertutup baby walker. Akibatnya, bayi tidak dapat mempelajari caranya berjalan dan menyeimbangkan tubuhnya.
4. Bahaya menggunakan baby walker
Mengutip sumber yang sama, menggunakan baby walker selain tidak bermanfaat untuk berkembangan bayi juga berbahaya bagi keselamatannya. Baby walker membuat bayi lebih tinggi sehingga dapat menjangkau barang-barang yang letaknya tinggi. Karena baby walker memudahkan bayi bergerak ke mana saja, justru meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, seperti luka pada kepala, patah tulang, dan luka bakar.
Penggunaan baby walker di luar ruangan juga sama bahayanya dengan penggunaan baby walker di dalam ruangan. Bahkan, terdapat beberapa kasus dimana baby walker meluncur ke jalan dan ke kolam renang sehingga justru berakibat fatal, dilansir Verywell Family.
5. Kasus akibat menggunakan baby walker
Berdasarkan laporan American Academy of Pediatrics yang berjudul Infant Walker-Related Injuries in the United States, diperkirakan ada sekitar lebih dari 230 ribu anak berusia kurang dari 15 bulan yang mendapatkan perawatan akibat kecelakaan baby walker di Amerika dalam rentang 1990-2014. Mayoritas mereka mengalami cedera kepala atau leher 90,6 persen dan cedera akibat terjatuh dari tangga 74,1 persen karena menggunakan baby walker. Adanya banyak kasus cedera akibat penggunaan baby walker tersebut membuat American Academy of Pediatrics melarang, baik pembuatan maupun penjualan alat tersebut di Amerika Serikat.
Banyaknya kasus cedera akibat penggunaan baby walker membuat pemerintah Kanada melarang penjualan baby walker di negaranya. Larangan baby walker tersebut mulai berlaku sejak tahun 2004, dilansir Verywell Family.
6. Manfaat belajar berjalan tanpa baby walker
Mengutip IDAI, anak tidak bisa melewati suatu tahap perkembangan sebelum melewati tahapan sebelumnya. Maka, sebelum mampu berjalan, anak harus melalui proses seperti belajar duduk, merangkak, bberdiri, dan lainnya.
Tanpa baby walker, anak dapat menjelajahi lingkungan sekitarnya dengan aman. Selain itu, anak juga dapat melihat kakinya karena penting dalam proses belajar berjalan. Bermain di lantai disebut lebih aman daripada anak duduk di baby walker.
Baby walker tidak disarankan karena tidak mempercepat anak dalam belajar berjalan. Selain tidak bermanfaat bagi perkembangannya, baby walker justru berbahaya karena dapat meningkatkan risiko anak terjatuh dan cedera lainnya.
Sumber : IDN Times